Tidak Benar Guru dan Dosen Jadi Kelinci Percobaan Vaksin Covid-19
Tersebar upload di sosial media Facebook yang mengatakan bila tenaga pengajar guru serta dosen akan jadi kelinci eksperimen vaksin Covid-19.
Mudahnya Bermain Togel Sambil Kerja Lainnya
Upload itu berbentuk tangkapan monitor satu informasi berjudul "Perpres Disediakan, Guru serta Dosen Akan Masuk Barisan Pertama kali yang Disuntik Vaksin" dengan cerita seperti berikut:
Nah kan jadi adil keduanya sama peroleh bantuan Pertanyaannya… Ini kontribusi atau kelinci eksperimen???.
Pencarian
Pencarian berkaitan guru serta dosen jadi kelinci eksperimen vaksin Covid-19, dengan berkunjung ke website informasi yang ada diklaim berjudul "Perpres Disediakan, Guru serta Dosen Akan Masuk Barisan Pertama kali yang Disuntik Vaksin" yang dimuat wartakotalive.com.
Dalam artikel itu tidak diketemukan guru serta dosen jadi kelinci eksperimen vaksin Covid-19. Tetapi pada artikel ini menerangkan, Menteri Koordinator Bagian Pembangunan Manusia serta Kebudayaan Muhadjir Effendy mengutarakan, dosen serta guru akan masuk barisan pertama kali yang memperoleh suntikan vaksin Covid-19.
Dia pastikan pemerintahan mengutamakan beberapa pengajar sebagai garda paling depan di dunia pengajaran.
"Beberapa dosen serta guru adalah fokus untuk yang menerima vaksin pertama kali," sebut Muhadjir dalam seminar-online yang diadakan UMY, Senin (28/9/2020).
Akan Keluarkan Perpres
Pemerintahan akan mempersiapkan Ketentuan Presiden tentang penyuntikan vaksin Covid-19. Perpres itu akan mengendalikan peta jalan vaksin atau road map vaksin di Indonesia.
"Pemerintahan telah mempersiapkan Perpres. Selanjutnya road map berkaitan vaksinasi," kata Ketua Komite Kebijaksanaan Perlakuan Covid-19 serta Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto, Senin (28/9/2020).
Adanya Perpres itu, akan ada pencarian penyuntikan vaksin untuk mengenali evektivitas vaksin itu dalam menantang Covid-19.
"Di mana kelak vaksin itu perlu tracing, siapa yang memperoleh serta bagaimana efisiensinya. Serta ada juga keperluan dana vaksin yang telah disediakan tahun ini sejumlah Rp 3,8 triliun serta APBN 2021 disipakan Rp 18 triliun," papar Airlangga.
Disamping itu, dikutip dari merdeka.com berjudul "Tenaga Klinis, TNI, Polri Sampai Legislatif Jadi Fokus Yang menerima Vaksin Covid-19" di 12 Oktober 2020.
Pemerintahan sudah tentukan barisan fokus yang menerima vaksin Covid-19 step awalnya. Tentang hal barisan pertama kali yang diutamakan mendapatkan vaksinasi ialah, paramedis, TNI, Polri, aparatur hukum, serta servis khalayak sekitar 3,4 juta orang dengan keseluruhan keperluan 6,9 juta jumlah.
"Selanjutnya (barisan ke-2 ) warga, figur agama, wilayah, kecamatan, RT/RW 5,6 (juta orang), (keperluan vaksin) 11 juta (jumlah)," kata Menteri Koordinator Bagian Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pertemuan jurnalis selesai meeting bersama-sama Presiden Jokowi, Senin (12/10).
Seterusnya, semua tenaga pengajar dimulai dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA, sampai Perguruan Tinggi. Airlangga menjelaskan minimal ada 4,3 juta orang yang masuk barisan fokus ini dengan keseluruhan keperluan vaksin sekitar 8,7 juta jumlah.
Lalu, aparat pemerintahan baik di pusat atau wilayah dan legislatif dengan sekitar 2,3 juta orang dengan keperluan 4,6 juta jumlah. Barisan fokus ke-5 yaitu, peserta BPJS Yang menerima Kontribusi Pungutan (PBI) seputar 86 juta orang dengan keseluruhan keperluan vaksin 173 juta jumlah.
Paling akhir, ialah warga yang berumur 19-59 tahun sejumlah 57 orang dengan keperluan vaksin seputar 115 juta jumlah. Dengan demikian, ia mengutarakan, ada 160 juta warga Indonesia yang direncanakan memperoleh vaksin Covid-19 dengan keseluruhan keperluan 320 juta jumlah.
Simpulan
Guru serta dosen jadi kelinci eksperimen vaksin Covid-19 ialah tidak betul. Kenyataannya, Menteri Koordinator Bagian Pembangunan Manusia serta Kebudayaan Muhadjir Effendy mengutarakan, dosen serta guru akan masuk barisan pertama kali yang memperoleh suntikan vaksin Covid-19.
Jangan gampang yakin serta check tiap info yang kalian peroleh, tekankan itu berawal dari sumber paling dipercaya, hingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.